Strategi Menggabungkan Iklan Influencer dan Paid Ads

Masih mengandalkan satu strategi pemasaran saja? Di pasar yang super ramai saat ini, itu tidak akan cukup. Untuk benar-benar mendominasi dan menggandakan penjualan, Anda perlu “duet maut”: iklan influencer dan iklan berbayar (paid ads).

Influencer membangun kepercayaan, sementara paid ads memberikan jangkauan dan presisi. Saat keduanya “menikah”, hasilnya bisa jauh lebih dahsyat daripada jika dijalankan sendiri-sendiri. Yuk, kita bedah strateginya!

Pahami Dulu Kekuatan Masing-Masing

  • Iklan Influencer: Kekuatannya ada pada keaslian dan kepercayaan. Ini seperti rekomendasi dari teman. Kelemahannya, jangkauannya terbatas pada pengikut si influencer.
  • Paid Ads (Meta/Google Ads): Kekuatannya ada pada jangkauan masif dan penargetan super presisi. Kelemahannya, terkadang terasa kurang otentik dan “iklan banget”.

3 Strategi “Duet Maut” Influencer & Paid Ads

1. “Pinjam” Konten Influencer untuk Iklan Anda

Ini adalah strategi paling dasar dan sangat efektif. Konten yang dibuat oleh influencer seringkali lebih otentik dan menarik.

  • Caranya: Pastikan Anda punya izin dari influencer untuk menggunakan foto atau video mereka. Lalu, jalankan konten tersebut sebagai iklan berbayar Anda melalui Meta Ads Manager.
  • Kenapa Efektif? Konten ini terasa lebih organik dan punya “bukti sosial”. Iklan yang pakai konten dari influencer seringkali lebih banyak diklik dan biaya iklannya lebih murah. Jangkauannya pun jadi tak terbatas.

2. Influencer untuk “Kenalan”, Iklan untuk “Menutup Penjualan”

Gunakan influencer di tahap awal untuk membangun kesadaran, lalu gunakan paid ads untuk mengonversi mereka yang sudah tertarik.

  • Caranya: Minta influencer untuk memperkenalkan produk Anda dan mengarahkan audiens ke website. Lalu, jalankan iklan retargeting yang secara spesifik menargetkan orang-orang yang sudah mengunjungi website Anda tersebut. Tawarkan mereka diskon khusus untuk mendorong pembelian.
  • Kenapa Efektif? Menggabungkan awareness yang tulus dari influencer dengan efisiensi penargetan ulang dari paid ads.

3. “Suntik Dana” ke Postingan Influencer (Whitelisting)

Ini adalah kebalikan dari strategi pertama. Anda menggunakan paid ads untuk memberikan dorongan ekstra pada postingan organik si influencer.

  • Caranya: Dengan izin (whitelisting), Anda bisa menjalankan iklan langsung dari akun influencer tersebut (bukan dari akun bisnis Anda). Iklan ini akan memperkuat jangkauan postingan tersebut ke audiens yang jauh lebih luas.
  • Kenapa Efektif? Iklan terasa jauh lebih otentik karena seolah-olah datang langsung dari influencer itu sendiri, bukan dari merek. Ini meningkatkan kredibilitas dan engagement.

Kesimpulan: Bukan “Atau”, Tapi “Dan”!

Di tahun 2025 ini, influencer marketing dan paid ads bukanlah pilihan yang saling meniadakan, melainkan dua sayap yang dapat membuat strategi pemasaran Anda terbang lebih tinggi. Dengan menggabungkan keduanya secara cerdas, Anda akan menciptakan mesin pendorong penjualan yang sangat dahsyat untuk bisnis Anda.

Post Lainnya