Peraturan dan Izin Menerbangkan Drone di Indonesia

Drone makin populer di Indonesia, apalagi buat bikin konten keren di Bali. Tapi, menerbangkan drone itu ada aturan mainnya, lho! Ini bukan sekadar mainan, tapi “pesawat tanpa awak” yang bisa membahayakan jika diterbangkan sembarangan.

Menerbangkan drone tanpa izin atau di area terlarang bisa bikin Anda kena sanksi hukum serius. Jadi, sebelum terbang, yuk pahami dulu peraturan dan izin yang wajib Anda kantongi!

(Dasar hukum utamanya: Peraturan Menteri Perhubungan PM 37 Tahun 2020)

1. Awas! Zona Larangan Terbang (Jangan Nekat!)

Ini adalah hal paling krusial. Ada area-area di mana drone HARAM terbang:

  • Sekitar Bandara: Radius 10-15 km dari bandara adalah zona super sensitif.
  • Istana Negara & Objek Vital: Kantor presiden, instalasi militer, pangkalan militer, fasilitas minyak/gas.
  • Area Militer: Markas, tempat latihan perang.
  • Pembangkit Listrik, Pipa Gas/Minyak.
  • Area Bencana: Bisa mengganggu operasi SAR.

Wajib Cek Sebelum Terbang:

  • Gunakan aplikasi “S&F” (Safe & Fly) dari AirNav Indonesia.
  • Aplikasi drone Anda (seperti DJI Fly) biasanya juga punya peta zona larangan.

Aturan Penting Lainnya:

  • Ketinggian Maksimal: Umumnya cuma boleh 120 meter (sekitar 400 kaki) dari tanah, kecuali ada izin khusus.
  • Wajib Terlihat Mata (VLOS): Drone harus selalu terlihat oleh mata telanjang Anda saat terbang. Jangan terbang terlalu jauh!

2. Kapan Anda Butuh Izin?

Tidak semua penerbangan drone butuh izin yang sama.

  • Drone Mini (di bawah 250 gram, misal: DJI Mini Series):
    • Untuk Hobi: Umumnya tidak perlu surat izin khusus jika terbang di luar zona larangan dan di bawah 120 meter.
    • Untuk Komersial (Foto/Video Bayaran, dll): Tetap WAJIB punya izin (SUI), meskipun drone-nya kecil.
    • Ingat: Meski ringan, tetap patuhi aturan zona larangan dan privasi orang lain!
  • Drone Di Atas 250 gram / Untuk Tujuan Komersial:
    • Wajib Punya SUI (Surat Izin Pengoperasian): Dikeluarkan oleh Kemenhub. Ini bukti drone Anda terdaftar.
    • Mungkin Perlu Izin Terbang Khusus: Untuk terbang di area tertentu (dekat zona terbatas, di atas 120m, atau acara besar), Anda butuh izin tambahan dari AirNav atau otoritas setempat. Ajukan jauh-jauh hari!

3. Perlukah Sertifikasi Pilot Drone?

  • Untuk drone berat tertentu atau tujuan komersial: Seringkali diwajibkan memiliki sertifikat pilot drone.
  • Tujuannya: Memastikan Anda paham aturan keselamatan terbang.
  • Manfaatnya: Selain syarat hukum, ini juga meningkatkan skill dan kepercayaan diri Anda.

Bonus Tips: Tanggung Jawab Anda Sebagai Pilot Drone

Ingat, Anda bertanggung jawab penuh atas drone Anda!

  • Selalu Jaga Drone Terlihat (VLOS).
  • Jangan Terbang Malam Hari (kecuali ada izin khusus).
  • Jangan Bawa Barang Berbahaya.
  • Hormati Privasi Orang Lain: Jangan merekam orang atau properti pribadi tanpa izin.

Kesimpulan

Menerbangkan drone itu seru, tapi ada tanggung jawab besar di baliknya. Dengan memahami dan mematuhi aturan, Anda tidak hanya melindungi diri dari masalah hukum, tapi juga menjaga keselamatan bersama dan nama baik komunitas pilot drone. Luangkan waktu untuk belajar, dapatkan izin yang diperlukan, dan selalu terbang dengan bijak dan aman!

Post Lainnya