Kesalahan Branding Sosmed yang Sering Dilakukan Pemula

Meja kerja strategi branding media sosial UMKM dengan kertas bertuliskan 'Social Media Marketing' dan buku desain.

Di era digital 2025, media sosial adalah etalase utama bagi UMKM. Tapi, kenapa sudah antusias posting tapi brand nggak dikenal dan penjualan segitu-gitu aja? Seringkali, masalahnya bukan di produk, tapi di kesalahan branding yang fatal.

Akun Anda mungkin aktif, tapi terasa generik, membosankan, dan gagal bikin koneksi emosional. Sebelum buang-buang waktu dan tenaga, pastikan Anda tidak melakukan 6 kesalahan fatal ini!

1. Tampilan “Pasaran” & Acak-acakan

Ini kesalahan paling umum. Hari ini pakai font A warna biru, besok font B warna hijau. Logo ganti-ganti. Audiens jadi nggak akan pernah “ngeh” atau kenal dengan postingan Anda di feed yang ramai. Brand Anda terlihat amatir dan gampang dilupakan.

  • Solusinya: Buat “contekan” brand sederhana. Pilih 2-3 warna utama, 1-2 font yang jelas. Gunakan template (misal dari Canva) agar semua postingan seragam.

2. Jualan Melulu, Tiap Postingan Isinya “Promo!

Setiap postingan isinya “Promo!”, “Diskon!”, “Beli Sekarang!”. Ingat, orang datang ke medsos untuk hiburan atau inspirasi, bukan untuk lihat brosur diskon. Kalau Anda jualan terus, audiens bakal ilfeel dan kabur (klik unfollow).

  • Solusinya: Pakai Aturan 80/20. 80% konten Anda harus memberi nilai (tips, edukasi, hiburan), baru 20% untuk promosi langsung. Beri audiens alasan untuk follow Anda, selain untuk beli.

3. Jadi “Robot” (Posting Terus Nggak Pernah Balas Komen)

Ini namanya media SOSIAL. Anda posting lalu menghilang. Nggak pernah balas komentar atau DM. Ini sama saja dengan mengabaikan pelanggan yang bertanya di toko Anda. Algoritma Instagram juga “menghukum” akun yang interaksinya rendah.

  • Solusinya: Wajib! Luangkan waktu tiap hari untuk balas komentar dan DM dengan ramah. Ajukan pertanyaan di caption Anda untuk memancing obrolan.

4. Foto & Video Asal Jadi (Gelap, Buram, Latar Berantakan)

Di platform visual seperti Instagram, gambar adalah segalanya. Foto yang buram atau gelap secara instan memberi kesan bahwa produk Anda juga “asal-asalan” atau berkualitas buruk. Anda terlihat nggak niat jualan.

  • Solusinya: Nggak perlu kamera mahal. Pakai HP Anda, tapi wajib perhatikan cahaya. Gunakan cahaya alami (dekat jendela) dan pastikan latar belakangnya bersih.

5. Posting Kalau “Mood” Saja (Jadwal Kacau)

Hari ini posting 5 kali, lalu menghilang dua minggu. Jadwal yang acak-acakan bikin algoritma “lupa” sama akun Anda, jadi postingan Anda berikutnya nggak akan disebar. Audiens juga jadi nggak nungguin konten Anda.

  • Solusinya: Buat kalender konten sederhana. Konsistensi lebih penting daripada kuantitas. Lebih baik posting 3x seminggu tapi rutin, daripada 7x seminggu tapi cuma tahan sebulan.

6. “Serakah” Main di Semua Platform Sekaligus

Sebagai pemula, Anda langsung bikin akun di Instagram, TikTok, Facebook, LinkedIn, X, dan Pinterest. Hasilnya? Nggak ada satupun yang keurus. Tenaga dan ide Anda habis. Setiap platform butuh jenis konten yang beda-beda.

  • Solusinya: Fokus! Pilih 1-2 platform utama di mana target audiens Anda paling banyak “nongkrong”. Kuasai dulu platform itu sampai maksimal, baru ekspansi.

Bonus Tips: Branding Itu Maraton, Bukan Lari Cepat!

Kesuksesan branding di media sosial tidak datang dari satu postingan viral, tapi dari konsistensi dalam menyajikan identitas yang jelas, konten yang bernilai, dan interaksi yang tulus. Hindari 6 kesalahan fatal di atas, dan Anda akan berada di jalur yang tepat untuk membangun brand yang kuat dan dicintai oleh audiens Anda.

Post Lainnya